Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Ada tiga perkara yang
barangsiapa memilikinya akan merasakan kelezatan iman yaitu jika ia
mencintai Allah dan Rasulullah melebihi cintanya kepada yang lain; Jika
ia mencintai sesama manusia semata-mata karena Allah dan jika ia enggan
kembali kafir setelah diselamatkan Allah daripadanya, sebagaimana ia
enggan dimasukkan ke dalam neraka."
(Bukhari - Muslim)
Dari 'Ubadah bin ash Shamit r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Barangsiapa percaya bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya dan
bahwa Nabi Muhammadadalah hamba dan utusan-Nya dan bahwa Nabi Isa adalah
hamba Allah dan utusan-Nya dan kalimat-Nya yang diturunkan kepada
Maryam dan ruh daripada-Nya dan bahwa surga itu benar adanya (haq) maka
Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dengan amal perbuatannya
(yang baik) seberapa pun adanya." (Bukhari - Muslim)
Abu Hurairah r.a. telah mendengar Nabi saw bersabda, "Ada tiga orang
dari Bani Israil yaitu si Belang, si Botak dan si Buta ketika Allah akan
menguji mereka, Allah mengutus Malaikat berupa manusia. Maka datanglah
Malaikat itu kepada orang yang belang dan bertanya, "Apakah yang kau
inginkan?" Jawabnya, "Kulit dan rupa yang bagus serta hilangnya penyakit
yang menyebabkan orang-orang jijik kepadaku." Maka diusaplah orang itu
oleh Malaikat. Seketika itu juga hilanglah penyakitnya dan berganti rupa
dan kulit yang bagus, kemudian ditanya lagi, "Kekayaan apakah yang
engkau inginkan?" Jawabnya, "Unta." Maka diberinya seekor unta yang
bunting sambil didoakan, BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah
memberkahimu pada kekayaanmu itu)." Kemudian datanglah si Malaikat itu
kepada si Botak dan bertanya, "Apakah yang engkau inginkan?" Jawabnya,
"Rambut yang bagus dan hilangnya penyakitku yang menyebabkan kehinaan
pada pandangan orang." Maka diusaplah orang botak itu lalu seketika itu
juga tumbuhlah rambut yang bagus. Kemudian ditanya lagi, "Kini kekayaan
apa yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Lembu." Maka diberinya seekor
lembu yang bunting sambil didoakan, "BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga
Allah memberkahimu pada kekayaanmu itu)." Lalu datanglah Malaikat itu
kepada si Buta dan bertanya, "Apakah yang engkau inginkan?" Jawabnya,
"Kembalinya penglihatan mataku supaya aku dapat melihat orang." Maka
diusaplah matanya sehingga dapat melihat kembali. Selanjutnya dia
ditanya pula, "Kekayaan apa yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Kambing."
Maka diberinya seekor kambing yang bunting sambil didoakan
"BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu
itu)."
Dalam riwayat lain: Ketika
Rasulullah saw mendengar suatu hal mengenai sahabat- sahabatnya maka Rasulullah saw segera berkhutbah memberi nasehat. Dalam khutbah itu
Rasulullah saw
bersabda, "Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, hingga aku
merasa belum pernah melihat seperti hari ini tentang kebaikan dan
kejahatan. Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu
akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Maka tidak pernah terjadi pada
masa sahabat-sahabat Nabi saw sebagaimana hari itu, mereka menutup muka
sambil terisak-isak.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Akan berpeluh manusia di hari kiamat hingga mengalir peluh
mereka sampai tujuh puluh hasta dan tenggelam mereka dalam peluhnya
sendiri hingga ke mulut dan telinga mereka." (Bukhari - Muslim)
Dari Adiy bin Hatim r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Tiadalah seseorang dari kamu melainkan akan berhadapan dan
ditanya oleh Tuhan tanpa ada antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa.
Maka ia melihat ke sebelah kanannya tiada sesuatu pun kecuali amal
perbuatannya yang baik-baik dan ia melihat ke sebelah kiri juga tidak
melihat sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang buruk dan ia melihat
ke depannya maka tidak terlihat kecuali api yang di hadapannya. Maka
jagalah dirimu dari api neraka walau dengan bersedekah separuh biji
kurma." (Bukhari - Muslim)
'Aisyah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Manusia akan dihimpun pada hari kiamat dalam keadaan tidak
beralas kaki, telanjang dan masih kulup (belum berkhitan)." 'Aisyah
bertanya, "Ya Rasulullah, apakah lelaki dan perempuan akan berkumpul dan
masing-masing akan melihat kepada yang lainnya?" Nabi saw menjawab,
"'Aisyah, suasana pada hari itu jauh lebih berat dari sekadar
sebagiannya mereka memperhatikan sebagian yang lain." (Bukhari -
Muslim)
Mu'adz bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku membonceng dibelakang
Rasulullah saw
di atas himar, tiba-tiba beliau bertanya, "Hai Mu'adz, tahukah engkau,
apakah hak Allah yang diwajibkan atas hamba? Dan apakah hak hamba yang
akan diberikan oleh Allah?" Jawab Mu'adz, "Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui." Maka Nabi saw bersabda, "Hak Allah yang diwajibkan atas
hamba adalah menyembah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu pun. Dan hak hamba yang akan diberikan Allah adalah tidak akan
menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya." Saya bertanya, "Bolehkah
aku kabarkan yang demikian itu kepada orang banyak?" Jawab Nabi saw,
"Jangan, nanti mereka tidak mau berusaha."
Ibnu Mas'ud r.a. berkata: Kami bersama
Rasulullah saw
dalam qubah, kurang lebih empat puluh orang maka Nabi saw bersabda,
"Sukakah kamu jika kamu menjadi seperempat dari ahli surga?" Jawab kami,
"Ya." Bersabda Nabi saw, "Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di
tangan-Nya, aku mengharap semoga kamu menjadi separuh dari penduduk
surga. Yang demikian itu karena surga itu tidak dimasuki kecuali oleh
orang Muslim, sedangkan kamu di tengah-tengah ahli syirik bagaikan
rambut putih di badan lembu hitam atau rambut hitam di kulit lembu
merah." (Bukhari - Muslim)
Dari 'Amr bin 'Auf r.a. berkata:
Rasulullah mengutus
Abu 'Ubaidah bin al-Jarrah r.a. ke Bahrain untuk menagih pajak
penduduk. Kemudian ia kembali dari Bahrain dengan membawa harta yang
sangat banyak dan kedatangan kembali Abu 'Ubaidah itu terdengar oleh
sahabat Anshar maka mereka pun shalat Shubuh bersama
Rasulullah saw.
Kemudian setelah selesai shalat mereka menghadap Rasulullah saw maka
beliau tersenyum melihat mereka kemudian bersabda, "Mungkin kamu telah
mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah yang membawa harta banyak?" Jawab
mereka, "Benar, ya
Rasulullah."
Lalu Nabi saw bersabda, "Sambutlah kabar baik dan tetaplah
berpengharapan baik untuk mencapai semua cita-citamu. Demi Allah, bukan
kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi aku khawatir kalau
terhampar luas dunia ini bagimu, sebagaimana telah terhampar untuk
orang-orang yang sebelum kamu, kemudian kamu berlomba-lomba sebagaimana
mereka berlomba-lomba, sehingga membinasakan kamu sebagaimana telah
membinasakan mereka." (Bukhari - Muslim)
Dari
'Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat bertanya,
"Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?" Dijawab oleh seseorang, "Dia itu
munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah." Maka Nabi saw bersabda,
"Jangan berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah
mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? Dan Allah
telah mengharamkan api neraka kepada siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA
ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah."
(Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Berlindunglah kamu kepada Allah dari beratnya bala',
menimpanya kesukaran, keburukan takdir dan cemoohan musuh." (Bukhari -
Muslim)
Dari Sahl bin Sa'ad r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda kepada Ali r.a., "Demi Allah, jika Allah memberi hidayah
kepada seseorang karena ajaranmu maka yang demikian itu bagimu lebih
baik dari kekayaan binatang ternak yang merah-merah." (Bukhari -
Muslim)
Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash r.a. berkata: Saya telah mendengar
Rasulullah saw
bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu pengetahuan dari
seorang hamba begitu saja, tetapi akan mencabutnya dengan matinya
orang-orang alim, hingga apabila telah habis orang-orang alim maka orang
banyak akan mengangkat orang-orang yang bodoh untuk menjadi pemimpin
mereka. Lalu jika mereka ditanya, mereka akan memberikan fatwa tidak
berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka mereka itu sesat dan menyesatkan."
(Bukhari - Muslim)
Dari 'Aisyah r.a. berkata
kepada 'Urwah, "Demi Allah, hai kemenakanku, kami keluarga Nabi saw
adakalanya melihat bulan berganti tiga kali dalam dua bulan, sedangkan
di rumah-rumah Rasulullah saw tidak dinyalakan api." 'Urwah bertanya,
"Apa makananmu?" 'Aisyah menjawab, "Kurma dan air. Hanya saja adakalanya
tetangga
Rasulullah saw mengirim hadiah susu ternak mereka." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Suatu hari 'Aisyah r.a.
mengeluarkan kain dan sarung yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil
berkata, "
Rasulullah saw ketika meninggal dunia sedang memakai sarung dan kain ini." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Bukanlah orang miskin itu yang berkeliling meminta-minta
kepada orang banyak sehingga tertolak dari satu dua suap makanan atau
satu dua biji kurma, tetapi orang miskin yang sesungguhnya dan yang
dikehendaki oleh Islam untuk dibantu ialah orang yang tidak mempunyai
penghasilan yang mencukupi dan yang tidak diingat orang untuk disedekahi
serta tidak suka pergi meminta-minta kepada orang lain." (Bukhari -
Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Sungguh, sekiranya salah seorang dari kamu itu pergi mencari
kayu dan dipikul di atas pundaknya, lebih baik daripada meminta-minta
kepada orang lain, baik diberi atau ditolak." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Setiap hamba Allah melewati waktu paginya, tentu ada dua
malaikat yang turun berdoa. Yang satu berdoa, "Ya Allah, berilah ganti
(balasan yang berlipat) kepada orang yang suka memberi (dermawan)."
Malaikat yang kedua berdoa, "Ya Allah, berilah kepada orang yang kikir
itu kehancuran dan kemusnahan pada hartanya."
(Bukhari - Muslim)
Dari Ibnu Mas'ud r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Tidak boleh seorang
menginginkan hak orang lain kecuali dua macam yaitu seseorang yang
diberi kekayaan harta oleh Allah lalu digunakannya semata-mata untuk
memperjuangkan kebenaran dan seseorang yang diberi ilmu oleh Allah
lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia." (Bukhari - Muslim)
Dari Ibnu Umar r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Tidak boleh seseorang iri terhadap orang lain kecuali dalam
dua hal yaitu seseorang yang diberi pengertian Al Qur'an lalu ia
mempergunakannya sebagai pedoman amalnya siang-malam dan seseorang yang
diberi oleh Allah kekayaan harta lalu ia membelanjakannya siang-malam
untuk segala amal kebaikan." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Sesungguhnya para fakir miskin dari
sahabat Muhajirin datang mengeluh kepada Rasulullah saw, "Ya
Rasulullah,
orang-orang kaya telah memborong semua pahala, tingkat-tingkat yang
tinggi dan kesenangan yang abadi." Nabi saw bertanya, "Mengapakah
demikian?" Mereka menjawab, "Mereka shalat sebagaimana kami, puasa
sebagaimana kami, mereka bersedekah sedangkan kami tidak bersedekah dan
mereka memerdekakan budak sedangkan kami tidak dapat memerdekakan
budak."
Rasulullah saw
bersabda, "Sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat
mengejar mereka dan tidak seorangpun yang lebih utama dari kamu, kecuali
yang berbuat seperti perbuatanmu?" Mereka menjawab, "Baiklah, ya
Rasulullah." Nabi saw bersabda, "Membaca tasbih (SUBHAANALLAAH), takbir
(ALLAAHU AKBAR) dan tahmid (ALHAMDULILLAAH) setiap selesai shalat 33
kali." Kemudian sesudah itu para fakir miskin itu kembali mengeluh
kepada
Rasulullah saw,
"Ya Rasulullah, saudara-saudara kami, orang-orang kaya mendengar
perbuatan kami maka mereka berbuat sebagaimana perbuatan kami." Maka
Nabi saw bersabda, "Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya." (Bukhari - Muslim)
Dari Ash-Sha'ab bin Jatstsamah r.a. berkata: Saya memberi hadiah himar liar kepada
Rasulullah
saw, tiba-tiba ditolak dan ketika Nabi saw melihat wajahku berubah
(karena merasa kecewa), beliau bersabda, "Kami tidak menolak pemberianmu
itu melainkan karena kami sedang melakukan ihram (Orang yang sedang
berihram dilarang memburu dan menangkap binatang liar)." (Bukhari -
Muslim)
Dari 'Aisyah r.a. berkata:
Rasulullah saw
datang dari bepergian sedang beranda rumah kututup dengan tabir yang
bergambar patung maka ketika Rasulullah saw melihatnya, beliau
merobek-robeknya seraya berkata, "Manusia yang paling berat siksaannya
pada hari kiamat nanti adalah orang-orang yang menyerupakan ciptaan
Allah." (Bukhari - Muslim)
Dari 'Aisyah r.a. berkata, "Belum pernah aku melihat
Rasulullah saw tertawa sehingga terlihat langit-langit mulutnya tetapi beliau selalu tersenyum." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Umar r.a. berkata, "
Rasulullah saw
biasa jika keluar dari jalan asy-Syajarah dan jika kembali dari jalan
al-Mu'arris. Dan jika masuk Makkah dari jalan ats-Tsaniyatul 'Ulya dan
jika keluar dari ats-Tsaniyatus-sufla." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Mas'ud (Uqbah) bin 'Amr al-Badri r.a. berkata: Seseorang
datang kepada Nabi saw dan berkata, "Saya terpaksa mundur dari shalat
jama'ah Shubuh karena Fulan (Imam) memanjangkan bacaannya." Berkata
Uqbah, "Maka saya tidak pernah melihat Nabi saw marah dalam suatu
nasihat sebagaimana waktu itu." Nabi saw bersabda, "Hai sekalian
manusia, seseungguhnya diantaramu ada orang-orang yang membenci orang
lain. Maka barangsiapa diantaramu mengimami orang banyak, hendaklah ia
meringkas (bacaan suratnya) karena di belakangnya ada orang yang sudah
lanjut usia, orang yang lemah dan orang yang mempunyai kepentingan."
(Bukhari - Muslim)
Dari Abu Ya'la (Ma'qil) bin
Yasar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tiadalah seseorang yang
diamanati oleh Allah untuk memimpin rakyatnya kemudian ketika mati, ia
masih menipu rakyatnya melainkan pasti Allah mengharamkan surga
baginya." (Bukhari - Muslim)
Dari Ibnu Umar r.a.
berkata: Nabi saw bersabda, "Seorang Muslim wajib mendengar dan taat
kepada pemerintahnya pada apa yang disetujui dan yang tidak disetujui,
kecuali jika diperintah bermaksiat. Maka apabila disuruh bermaksiat, ia
tidak wajib mendengar dan tidak wajib taat."
(Bukhari - Muslim)
Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Aku bersama dua orang sepupuku
masuk kepada Rasulullah saw, maka salah seorang dari sepupuku berkata,
"Ya
Rasulullah,
berilah kepada kami jabatan pada salah satu bagian yang diberikan Allah
kepadamu." Sepupuku yang kedua juga berkata demikian, maka Rasulullah
saw bersabda, "Demi Allah, kami tidak mengangkat seseorang pada suatu
jabatan kepada orang yang menginginkan atau orang yang berambisi pada
jabatan itu." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Sa'id (Abdurrahman) bin Samurah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda kepadaku, "Ya Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau
menuntut kedudukan dalam pemerintahan karena jika engkau diserahi
jabatan tanpa meminta, maka engkau akan dibantu oleh Allah untuk
melaksanakannya. Tetapi jika jabatan itu engkau peroleh karena
permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau kebijaksanaanmu
sendiri. Dan jika engkau telah bersumpah atas sesuatu perkara kemudian
engkau dapatkan perkara lainnya yang lebih baik, maka tebuslah sumpah
itu dan kerjakanlah apa yang lebih baik itu." (Bukhari - Muslim)
Dari Ibnu Umar r.a. berkata:
Rasulullah saw
melewati seseorang yang sedang menasihati saudaranya karena pemalu,
maka Nabi saw bersabda, "Biarkanlah ia karena sesungguhnya sifat malu
itu sebagian dari Iman." (Bukhari - Muslim)
Dari
Abu Wa'il (Syaqiq) bin Salamah berkata: Biasanya Ibnu Mas'ud r.a.
memberi ceramah kepada kami setiap hari kamis, maka seseorang berkata
kepadanya, "Hai Abu Abdurrahman, aku ingin agar engkau suka memberi
ceramah setiap hari." Ibnu Mas'ud menjawab, "Tiada halangan bagiku untuk
memberi ceramah setiap hari, hanya saja aku khawatir akan menjemukan
kamu. Dan aku sengaja memberi ceramah dalam waktu yang jarang,
sebagaimana
Rasulullah saw pernah memberi ceramah kepada kami, khawatir akan membuatmu jemu dari nasehat." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Apabila bersandal salah seorang kamu, hendaklah ia
mendahulukan kaki yang kanan dan jika melepas, hendaklah ia mendahulukan
kaki yang kiri. Hendaklah yang kanan lebih dahulu disandali dan yang
terakhir dilepaskan." (Bukhari - Muslim)
Dari 'Amr bin Salamah r.a. berkata:
Rasulullah saw
mengajarkan kepadaku, "Bacalah BISMILLAH dan makanlah dengan tangan
kananmu dan makanlah dari yang dekat-dekat kepadamu." (Bukhari -
Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, "Selamanya
Rasulullah saw
tidak pernah mencela makanan, maka jika beliau suka, dimakannya dan
jika beliau tidak suka, ditinggalkannya makanan itu." (Bukhari -
Muslim)
Dari Hudzaifah r.a. berkata:
Rasulullah saw
melarang kami dari pakaian sutera yang halus atau tebal dan minum dari
bejana emas atau perak lalu beliau bersabda, "Itu semua untuk
orang-orang kafir di dunia dan untuk kamu di akhirat." (Bukhari -
Muslim)
Dari Ummu Salamah r.a. berkata: Rasulullah
saw bersabda, "Orang yang minum dari bejana perak seolah-olah menuangkan
ke dalam perutnya api neraka jahannam." (Bukhari - Muslim)
***
Dalam riwayat Muslim: Sesungguhnya orang-orang yang makan dalam bejana
perak atau emas atau yang minum dalam bejana perak atau emas, seolah-
olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Segerakanlah pemakaman jenazah, maka jika ia jenazah orang
shaleh, berarti kamu menyegerakan ia kepada kebaikan dan jika
sebaliknya, berarti kamu telah melepaskan kejahatan dengan segera dari
bahumu (pundakmu)."
(Bukhari - Muslim)
Dari 'Aisyah r.a. berkata: Ketika istri-istri
Rasulullah saw
sedang berkerumun di sisi Rasulullah saw, tiba-tiba datang Siti Fatimah
yang jalannya cepat seperti jalannya Rasulullah saw. Ketika
Rasulullah saw
melihat kepadanya, maka dia disambut dengan ucapan, "Selamat datang
anakku," kemudian ia didudukkan di sebelah kanan atau kirinya, lalu
dibisikkan kepadanya. Tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu dan ketika
Rasulullah saw melihat tangisnya, beliau berbisik kembali kepadanya, lalu tertawalah Fatimah. Maka aku berkata, "
Rasulullah saw
mengistimewakan dengan rahasia-rahasia atas Fatimah lebih dari
istri-istrinya." Maka menagislah aku dan ketika Rasulullah saw telah
pergi dari tempat itu, aku bertanya kepada Fatimah, "Apa yang dikatakan
Rasulullah saw
tadi kepadamu?" Fatimah menjawab, "Aku tidak akan membuka rahasia
Rasulullah saw." Kemudian setelah Rasulullah saw meninggal, aku berkata,
"Sungguh aku ingin mendapat keterangan tentang apa yang dibisikkan oleh
Rasulullah saw
kepadamu itu." Fatimah menjawab, "Kini baiklah. Pada bisikan pertama
Nabi saw memberitahukan bahwa Jibril biasa mengulangi padanya bacaan
al-Qur'an setiap tahun satu kali dan kini dia mengulanginya sampai dua
kali, 'Aku merasa bahwa ajalku sudah dekat, maka bertakwalah kamu kepada
Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahului kamu,'
karena itu aku menangis. Kemudian ketika beliau melihat aku sangat
sedih, beliau membisikkan kepadaku untuk kedua kalinya, 'Hai Fatimah,
tidak puaskah engkau sebagai wanita yang utama bagi sekalian Mu'min atau
wanita yang utama dari sekalian umat ini? Maka tertawalah aku
karenanya." (Bukhari - Muslim)
Dari Ibnu Umar
r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Barangsiapa menurunkan kainnya dibawah
mata kaki karena sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya dengan
pandangan rahmat pada hari kiamat." Maka Abubakar r.a. bertanya, "Ya
Rasulullah, kainku selalu turun kebawah mata kaki, kecuali jika kujaga
benar-benar." Nabi saw bersabda, "Engkau tidak berbuat itu karena
sombong."
(Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Allah tidak akan melihat dengan pandangan rahmat pada hari
kiamat kepada siapa yang memakai (menurunkan) kainnya karena
sombong." (Bukhari - Muslim)
Dari Anas r.a berkata:
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa memakai kain sutera di dunia, maka tidak akan memakainya di akhirat." (Bukhari - Muslim)
Dari Umar bin al-Khaththab r.a. berkata:
Rasulullah saw bersabda, "Janganlah engkau memakai kain sutera, maka barangsiapa memakainya di dunia, tidak akan memakainya di akhirat."
(Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Barangsiapa menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka
ia akan mendapat pahala satu qirath dan barangsiapa menghadirinya hingga
dimakamkan, maka ia akan mendapat pahala dua qirath." Ketika ditanya,
"Aapakah dua qirath itu?" Nabi saw menjawab, "Sebesar dua bukit yang
besar-besar." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar
Rasulullah saw
bersabda, Bagaimanakah pendapatmu seumpama ada sebuah sungai di muka
pintu salah seorang dari kamu, lalu ia mandi daripadanya setiap hari
lima kali, apakah masih ada tertinggal kotorannya?" Para sahabat
menjawab, "Tidak." Nabi saw bersabda, "Maka demikianlah shalat lima
waktu, Allah akan menghapuskan dosa-dosa dengannya." (Bukhari -
Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, "Kekasihku
Rasulullah saw pernah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur."
(Bukhari - Muslim)
Dari Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Perumpamaan petunjuk
dan ilmu yang diberikan oleh Allah kepadaku bagaikan hujan yang turun ke
tanah, maka ada sebagian tanah yang subur, yang dapat menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan dan rumput yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang
keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan penyiraman kebun
tanaman. Dan ada sebagian tanah yang keras kering tidak dapat menahan
air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah perumpamaan
orang yang pandai dalam agama Allah dan mempergunakan apa yang diberikan
Allah kepadaku, lalu mengajarkannya dan perumpamaan orang yang tidak
dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku."
(Bukhari - Muslim)
Abu Sa'id al-Khudri r.a. mendengar
Rasulullah saw
bersabda, "Jika salah seorang kamu melihat mimpi yang disukai, maka itu
dari Allah dan hendaklah diceritakannya kepada orang lain."Dalam
riwayat lain: "Jangan diberitakan kecuali kepada orang yang engkau
sukai. Dan jika mimpi yang menakutkan, maka itu dari setan dan hendaklah
ia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan tidak
menceritakannya kepada orang lain, maka tidak akan berbahaya baginya.
(Bukhari - Muslim)
Dari Abu Qatadah r.a. berkata:
Nabi saw bersabda, "Impian yang baik dari Allah dan impian yang buruk
dari syetan. Maka barangsiapa bermimpi melihat sesuatu yang tidak
disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah kiri tiga kali dan membaca
A'UDZU BILLAAHI MINASY SYATHAANIR RAJIIM tiga kali, maka tidak akan
membahayakannya." (Bukhari - Muslim)
Dari Ibnu Umar r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Janganlah salah seorang kamu membangunkan temannya dari
tempat duduknya, kemudian ia duduk padanya. Tetapi hendaklah kamu
memperluas (merenggangkan) untuk memberi tempat." Adalah Ibnu Umar dalam
mempraktekkan hadits ini, jika seseorang bangun dari majelisnya, ia
tidak suka duduk pada tempat orang itu. (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Orang yang berkendaraan memberi salam kepada orang yang
berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk dan rombongan
yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang banyak." (Bukhari -
Muslim)
Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata: Nabi saw
bersabda, "Jangan menyendiri seorang lelaki dengan perempuan melainkan
harus ada mahram yang menyertainya. Dan jangan berpergian seorang
perempuan melainkan bersama mahramnya." Maka ada seseorang bertanya, "Ya
Rasulullah, istriku pergi berhaji sedangkan aku telah tercatat untuk
pergi berperang." Maka Nabi saw bersabda, "Pergilah engkau berhaji
bersama istrimu." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Perumpamaan orang Mukmin yang membaca al-Qur'an adalah
bagaikan buah jeruk; baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan
orang mukmin yang tidak dapat membaca al-Qur'an adalah bagaikan kurma;
rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang
membaca al-Qur'an adalah bagaikan bunga yang berbau harum dan rasanya
pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur'an adalah
bagaikan buah hanzhal yang tidak berbau dan rasanya pahit."
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Sesungguhnya umatku pada hari kiamat nanti akan dipanggil
dalam keadaan putih cemerlang muka, tangan dan kakinya dari bekas-bekas
wudhu". Maka barangsiapa ingin memperpanjang kecermelangannya itu,
hendaklah ia melakukannya. (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Andaikan manusia benar-benar mengetahui keutamaan shaf
pertama dan menyambut adzan kemudian untuk mendapatkan shaf pertama
mereka harus berundi, niscaya mereka akan berundi untuk mendapatkannya.
Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan mendatangi shalat berjamaah
pada waktu yang awal, niscaya mereka akan berlomba-lomba untuk
mendahuluinya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan shalat shubuh
dan 'isya berjamaah, pasti mereka akan mendatanginya, meskipun dengan
merangkak-rangkak."
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Apabila telah diserukan adzan untuk shalat maka berlari
mundurlah setan sambil terkentut-kentut, hingga tidak terdengar olehnya
suara adzan itu. Apabila adzan telah selesai, ia pun datang kembali.
Kemudian ia mengganggu hati orang yang shalat, seraya berkata, 'Ingatlah
ini dan ingatlah itu.' Padahal yang demikian itu tidak pernah
diingatnya sebelum shalat. Sehingga orang yang shalat itu tidak tahu
lagi, sudah berapa rakaatkah shalat yang dikerjakannya itu." (Bukhari
- Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Shalat seseorang dengan berjamaah itu dilipatgandakan
(pahalanya) atas shalatnya yang dilakukan di rumah atau di pasarnya
dengan kelipatan dua puluh lima kali. Yang demikian itu karena apabila
ia menyempurnakan wudhu'nya dengan maksud untuk shalat (berjamaah), maka
tiadalah ia melangkahkan kakinya selangkah melainkan terangkat untuknya
satu derajat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahannya. Lalu apabila
ia melakukan shalat, maka senantiasalah Malaikat mendoakan atasnya,
selama ia masih tetap berada di tempat shalatnya. (Doa Malaikat itu
adalah), 'Ya Allah, belas kasihanilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.'
Dan senantiasalah salah seorang kamu dianggap berada dalam shalat,
selama ia menantikan shalat (berjamaah)." (Bukhari - Muslim)
Zaid bin Tsabit r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Hai sekalian manusia,
shalatlah di rumah, maka sesungguhnya seutama-utama shalat seseorang
itu adalah di rumahnya, kecuali shalat fardhu."
(Bukhari - Muslim)
Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Jadikan penghabisan (akhir)
shalatmu pada waktu malam dengan shalat witir." (Bukhari - Muslim)
Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Barangsiapa bangun malam pada bulan Ramadhan dan mengerjakan
shalat malam karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka
diampuni semua dosanya yang telah lalu." (Bukhari - Muslim)
Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Andai aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya
kuwajibkan mereka bersiwak (gosok gigi) pada tiap-tiap shalat."
(Bukhari - Muslim)
Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Lima macam dari fitrah
(kelakuan yang tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan, mencukur rambut
kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis."
(Bukhari - Muslim)
Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot."
(Bukhari - Muslim)
Dari Jabir bin Samurah r.a. berkata: "Penduduk Kufah mengadukan Sa'ad
bin Abi Waqqash r.a. kepada Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab r.a.
sehingga Umar pun memecatnya dan digantikan oleh Ammar bin Yasir r.a.
Begitu berat pengaduan mereka, hingga mereka mengadukan bahwa engkau
tidak bisa shalat dengan sempurna." Jawab Sa'ad, "Adapun aku, demi
Allah, memimpin mereka dalam shalat sebagaimana shalat Rasulullah saw
tidak mengurangi sedikit pun daripadanya. Yaitu memanjangkan dua rakaat
pertama dan memendekkan dua rakaat terakhir." Berkata Umar, "Aku kira
engkau memang demikian adanya, ya Abu Ishaq." Kemudian Umar mengirim
Sa'ad ke Kufah bersama beberapa orang untuk menanyakan langsung kepada
rakyat di sana tentang dirinya. Setiap masjid didatangi dan kepada
jamaah yang ada di situ langsung ditanyakan tentang Sa'ad. Maka mereka
pun menjawab dengan jujur, terus terang dan mereka semua memuji kebaikan
Sa'ad kecuali ketika mereka masuk di masjid bani 'Abs, maka ketika
ditanyakan tentang Sa'ad ada seorang lelaki bernama Usamah bin Qatadah
yang bergelar Abu Sa'adah menjawab, "Jika engkau bertanya tentang Sa'ad
maka ia adalah orang yang tidak suka keluar memimpin pasukan perang,
kalau membagi tidak pernah rata dan kalau menghukum tidak adil."
Mendengar jawaban seperti itu, Sa'ad menyerahkan urusannya kepada Allah
dan berkata, "Ingat, saya hendak berdoa tiga macam yaitu 'Ya Allah, jika
hamba-Mu ini berdusta (yakni Abu Sa'adah), hanya bermaksud mencari muka
dan nama, maka panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan
hadapkan ia kepada berbagai fitnah.'" Ternyata doa Sa'ad dikabulkan oleh
Allah, sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila
orang bertanya tentangnya maka dijawab, "Orang yang telah terkena bala'
oleh doa Sa'ad bin Abi Waqqash r.a." (Bukhari - Muslim)
Abdul Malik bin Umar yang meriwayatkan hadits ini dari Jabir bin
Samurah berkata, "Saya sendiri melihat orang itu telah demikian tuanya,
sehingga alisnya hampir menutupi matanya. Tetapi ia selalu duduk- duduk
di tepi jalan mengganggu gadis-gadis yang lewat."
Dari Abu Waqid (al-Harits) bin 'Auf r.a. berkata: Ketika
Rasulullah saw
duduk di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama
beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara
mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi.
Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan
Rasulullah saw.
Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis
itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang
mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi.
Ketika
Rasulullah saw
telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, "Sukakah aku
beritahukan kepadamu tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang
dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah
pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk
berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang
yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak
memberikan rahmat-Nya)." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw
bersabda, "Ada seseorang yang biasa menghutangkan kepada orang-orang,
maka jika ia menyuruh menagih kepada pesuruhnya, ia selalu berpesan,
'Jika kamu mendapati orang itu masih belum dapat membayar, maka
maafkanlah dia, semoga Allah memaafkan kami kelak.' Maka ketika ia
berhadapan dengan Allah, Allah memaafkannya." (Bukhari - Muslim)
Dari Abu Waqid (al-Harits) bin 'Auf r.a. berkata: Ketika
Rasulullah saw
duduk di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama
beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara
mereka menghadap
Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan
Rasulullah saw.
Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis
itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang
mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi.
Ketika
Rasulullah saw
telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, "Sukakah aku
beritahukan kepadamu tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari
mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun
mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan)
maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga
berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan
rahmat-Nya)." (Bukhari - Muslim)
.